Jalan Kelurahan Curug RT. 03/10 Kec. Bojongsari Kota Depok 16517. Tlp. 0856-7717-337. Rek. Mandiri 157-000-5005-799 An. PSAA Wisma Karya Bakti
Kamis, 10 Agustus 2017
Minggu, 11 Juni 2017
Sedekah Dalam Keadaan Sempit
Fadhilah sedekah sangatlah banyak. Bisa mendatangkan ampunan
Allah, menghapus dosa, obat penyakit, penarik rezeki, dan sebagainya.
Bersegeralah bersedekah, sebab Rasul mengatakan, bala
bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah.
Label:
otista,
panti asuhan,
psaa wisma karya bakti,
sedekah
Senin, 01 Mei 2017
Kontemplasi Ansuransi Akhirat vs Asuransi Dunia
Siapa yang tidak kenal Asuransi, kalau dihitung-hitung
mungkin ada ratusan Asuransi yang ada di Indonesia. Berbagai program menarik
mereka tawarkan untuk menarik para Nasabah. Dari premi yang paling tinggi
sampai dengan premi yang paling ringan, bahkan sekarang ini Asuransi telah
dikombinasi dengan embel-embel investasi. Sehingga dalam waktu beberapa tahun
sudah bisa memetik hasil yang cukup lumayan.
Rabu, 26 April 2017
Kontemplasi "Sedekah adalah Asuransi Terbaik
Benarkah sedekah itu asuransi terbaik dari Allah? Bagaimana
sedekah bisa menanggulangi risiko bisnis? Ada baiknya kita simak kisah berikut
ini.
Ada dua saudagar, salah satunya berasal dari Kuwait
dan satunya lagi berasal dari Saudi Arabia. Mereka adalah dua sahabat karib
yang dipersatukan oleh satu agama: Islam. Diantara mereka sama-sama saling
mencintai, sehingga mereka menjadi dua saudara yang masing-masing mencintai
yang lainnya seperti mencintai diri sendiri.
Jumat, 21 April 2017
Kesetiaan Abu Bakar ash-Shiddiq di Saat Menemani Rasulullah Hijrah
Bercerita tentang pribadi Abu Bakar ash-Shiddiq seolah-olah
tiada kata yang bisa menutupnya dan tiada tinta pena yang tercelup yang mampu
mengakhirinya. Ia bukanlah seorang nabi, namun sosoknya adalah profil manusia
yang luar biasa. Pada dirinya tergabung sifat kelemah-lembutan dan ketegasan,
kasih sayang dan keberanian,
Kamis, 20 April 2017
Kontemplasi : Hakikat Ujian Dunia
Kontemplasi ku tahu yang KAU mau....
Ujian dan cobaan dalam hidup di dunia terkadang berupa
kelapangan dan kenikmatan, namun terkadang juga berupa kesempitan dan musibah.
Bisa berupa sehat maupuan kondisi sakit, bisa berupa kekayaan maupun
kemiskinan. Seorang mukmin akan menghadapi ujian dalam dua keadaan : kondisi
susah dan kondisi senang.
Senin, 17 April 2017
Komunis adalah Program Yahudi sebuah Kontemplasi
[Orang-orang Yahudi dan
Nasrani tidak akan pernah senang kepadamu (Muhammad) hingga kamu mengikuti millah (pola
hidup atau agama) mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah
petunjuk (yang benar)”. Dan jika seandainya kamu benar-benar mengikuti hawa
nafsu (kehendak) mereka setelah datang ilmu kepadamu, maka Allah tidak lagi
menjadi pelindung dan penolong bagimu.] (QS/. Al-Baqarah :120)
Amal Jama'i | Melangkah Bersama ke Surga
- 1. AMAL JAMA’I sebuah Kontemplasi
- 2. APA ITU AMAL JAMA’I Amal berarti bekerja, berbuat atau menghasilkan. Bagi seorang Muslim, beramal berarti berbuat, mengerjakan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, umat dan agama. Jama’i berasal dari kata jama’ah. Jama’ah adalah suatu perkumpulan orang- orang untuk mencapai hal-hal tertentu.
Label:
kontemplasi,
panti asuhan,
panti asuhan depok
Rabu, 22 Maret 2017
Ukasyah bin Mihshan Refleksi Panti Asuhan Wisma Karya Bakti
Ukasyah bin
Mihshan al Asadi adalah seorang sahabat Muhajirin yang berasal dari Bani Abdu
Syams. Ia telah memeluk Islam pada masa-masa awal sehingga termasuk dalam as
Sabiqunal Awwalin.
Selasa, 14 Maret 2017
Kisah 3 Orang Buta. Kontemplasi Panti Asuhan Wisma Karya Bakti
Dikisahkan
ada 3 orang buta yg selalu merasa paling tahu tentang segala hal, mereka adalah
3 orang sahabat karib. Setiap hari mereka selalu bersama dalam suka dan duka.
Senin, 13 Maret 2017
Bakti Sosial Auto MOT Dirjen Perhubungan Darat di Panti Asuhan Wisma Karya Bakti
Alhamdulillah dan terimakasih banyak atas pelaksanaan kegiatan Bakti Sosial dan Santunan dari Kementerian Perhubungan Darat. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat di Panti Asuhan Wisma Karya Bakti Otista,
Pelaksanaan ini juga sekaligus sosialisasi berkendara yang aman di jalan lalu lintas, hal ini di lakukan oleh AUTO MOT di Panti Asuhan Wisma Karya Bakti otista.
ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Dirjen Perhubungan Darat untuk berbagi ke panti-panti untuk berbagi, salah satunya dilaksanakan di Panti Asuhan Wisma Karya Bakti pada tanggal 11 Maret 2017.
semoga kegiatan ini terus berlanjut. dan kami dari panti Asuhan Wisma Karya Bakti OTISTA mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya, semoga menjadi amal ibadah bagi Dirjen Perhubungan Darat dan AUTO MOT, dan semoga Allah memberikan ganjaran yang berlipat ganda. aamiin......
semoga kegiatan ini juga di ikuti oleh pihak instansi yang lainnya,,,,
*berbagi tidak harus menunggu kaya*
*Hijral Amal*
*Peduli Nusantara*
KISAH TELADAN JENDERAL KHALID BIN WALID Kontemplasi PSAA Wisma Karya Bakti
Pada zaman pemerintahan Khalifah Syaidina Umar bin
Khatab, ada seorang panglima perang yang disegani lawan dan dicintai kawan.
Panglima perang yang tak pernah kalah sepanjang karirnya memimpin tentara di
medan perang. Baik pada saat beliau masih menjadi panglima Quraish, maupun
setelah beliau masuk Islam dan menjadi panglima perang umat muslim. Beliau
adalah Jenderal Khalid bin Walid.
Namanya harum
dimana-mana. Semua orang memujinya dan mengelu-elukannya. Kemana beliau pergi
selalu disambut dengan teriakan, "Hidup Khalid, hidup Jenderal, hidup
Panglima Perang, hidup Pedang Allah yang Terhunus." Ya! .. beliau mendapat
gelar langsung dari Rasulullah SAW yang menyebutnya sebagai Pedang Allah yang
Terhunus.
Dalam suatu
peperangan beliau pernah mengalahkan pasukan tentara Byzantium dengan jumlah
pasukan 240.000. Padahal pasukan muslim yang dipimpinnya saat itu hanya
berjumlah 46.000 orang. Dengan kejeliannya mengatur strategi, pertempuran itu
bisa dimenangkannya dengan mudah.
Itulah Khalid bin
Walid, beliau bahkan tak gentar sedikitpun menghadapi lawan yang jauh lebih
banyak.
Ada satu kisah
menarik dari Khalid bin Walid. Dia memang sangat sempurna di bidangnya; ahli
siasat perang, mahir segala senjata, piawai dalam berkuda, dan karismatik di
tengah prajuritnya. Dia juga tidak sombong dan lapang dada walaupun dia berada
dalam puncak popularitas.
Pada suatu ketika,
di saat beliau sedang berada di garis depan, memimpin peperangan, tiba-tiba
datang seorang utusan dari Amirul mukminin, Sayidina Umar bin Khatab, yang
mengantarkan sebuah surat. Di dalam surat tersebut tertulis pesan singkat,
"Dengan ini saya nyatakan Jenderal Khalid bin Walid di pecat sebagai
panglima perang. Segera menghadap!"
Menerima khabar
tersebut tentu saja sang jenderal sangat gusar hingga tak bisa tidur. Beliau
terus-menerus memikirkan alasan pemecatannya. Kesalahan apa yang telah saya
lakukan? Kira-kira begitulah yang berkecamuk di dalam pikiran beliau kala itu.
Sebagai prajurit
yang baik, taat pada atasan, beliaupun segera bersiap menghadap Khalifah Umar
Bin Khatab. Sebelum berangkat beliau menyerahkan komando perang kepada
penggantinya.
Sesampai di depan
Umar beliau memberikan salam, "Assalamualaikum ya Amirul mukminin!
Langsung saja! Saya menerima surat pemecatan. Apa betul saya di pecat?"
"Walaikumsalam
warahmatullah! Betul Khalid!" Jawab Khalifah.
"Kalau
masalah dipecat itu hak Anda sebagai pemimpin. Tapi, kalau boleh tahu,
kesalahan saya apa?"
"Kamu tidak
punya kesalahan."
"Kalau tidak
punya kesalahan kenapa saya dipecat? Apa saya tak mampu menjadi panglima?"
"Pada zaman
ini kamu adalah panglima terbaik."
"Lalu kenapa
saya dipecat?" tanya Jenderal Khalid yang tak bisa menahan rasa
penasarannya.
Dengan tenang
Khalifah Umar bin Khatab menjawab, "Khalid, engkau jenderal terbaik,
panglima perang terhebat. Ratusan peperangan telah kau pimpin, dan tak pernah
satu kalipun kalah. Setiap hari Masyarakat dan prajurit selalu menyanjungmu.
Tak pernah saya mendengar orang menjelek-jelekkan. Tapi, ingat Khalid, kau juga
adalah manusia biasa. Terlalu banyak orang yang memuji bukan tidak mungkin akan
timbul rasa sombong dalam hatimu. Sedangkan Allah sangat membenci orang yang
memiliki rasa sombong''.
''Seberat debu
rasa sombong di dalam hati maka neraka jahanamlah tempatmu. Karena itu, maafkan
aku wahai saudaraku, untuk menjagamu terpaksa saat ini kau saya pecat. Supaya engkau
tahu, jangankan di hadapan Allah, di depan Umar saja kau tak bisa berbuat
apa-apa!"
Mendengar jawaban
itu, Jenderal Khalid tertegun, bergetar, dan goyah. Dan dengan segenap kekuatan
yang ada beliau langsung mendekap Khalifah Umar.
Sambil menangis
beliau berbisik, "Terima kasih ya Khalifah. Engkau saudaraku!"
Bayangkan ….
mengucapkan terima kasih setelah dipecat, padahal beliau tak berbuat kesalahan
apapun. Adakah pejabat penting saat ini yang mampu berlaku mulia seperti itu?
Yang banyak terjadi justru melakukan perlawanan, mempertahankan jabatan
mati-matian, mencari dukungan, mencari teman, mencari pembenaran, atau mencari
kesalahan orang lain supaya kesalahannya tertutupi.
Jangankan dipecat
dari jabatan yang sangat bergengsi, 'kegagalan' atau keterhambatan dalam
perjalanan karir pun seringkali tidak bisa diterima dengan lapang dada.
Akhirnya semua disalahkan, sistem disalahkan, orang lain disalahkan, semua
digugat.....bahkan hingga yang paling ekstrim.... Tuhan pun digugat..
Kembali ke Khalid
bin Walid, hebatnya lagi, setelah dipecat beliau balik lagi ke medan perang.
Tapi, tidak lagi sebagai panglima perang. Beliau bertempur sebagai prajurit
biasa, sebagai bawahan, dipimpin oleh mantan bawahannya kemarin.
Beberapa orang
prajurit terheran-heran melihat mantan panglima yang gagah berani tersebut
masih mau ikut ambil bagian dalam peperangan. Padahal sudah dipecat. Lalu, ada
diantara mereka yang bertanya, "Ya Jenderal, mengapa Anda masih mau
berperang? Padahal Anda sudah dipecat."
Dengan tenang
Khalid bin Walid menjawab, "Saya berperang bukan karena jabatan,
popularitas, bukan juga karena Khalifah Umar. Saya berperang semata-mata karena
mencari keridhaan Allah."
Kerang Mutiara Kontemplasi ku tahu yang KAU mau....
Seekor kerang mutiara yang masih belia
bermain di sebuah taman di dasar lautan. Ia berlari kekiri dan kekanan dengan
sangat lincahnya dihamparan pasir taman para kerang.
Budidaya Labu Butternut Panti Asuhan Wisma Karya Bakti otista
Pada prinsip
cara bercocok tanam labu butternut memiliki persamaan dengan jenis labu pada
umumnya. Tanaman yang dapat dipanen setelah mamasuki umur tanam 85-90 hari ini
adalah jenis tanaman merambat atau menjalar (Cucurbitaceae)
dari jenis tanaman semusim. Sehingga untuk memaksimalkan kualitas buah tanaman
ini membutuhkan para-para (tempat rambat)
Jumat, 10 Maret 2017
Kami Panti Asuhan Wisma Karya Bakti OTISTA
Beberapa Manfaat Labu Madu
Dalam menjalankan amanah, kami dari pengurus Panti Asuhan Wisma Karya Bakti otista, berusaha sekuat tenaga untuk menjalankannya. salah satu kegiatan kami untuk menambah oprasional Panti, dengan berupaya mengoptimalkan lahan yang ada di panti kami.
Label:
labu madu,
otista,
panti asuhan,
panti asuhan depok,
perkebunan
Keistimewaan Orang Yang Bersedekah
Ada beberapa rahasia untuk menjadi kaya tanpa kita duga. Banyakkan bersedekah. Berikut ini beberapa dalil yang menyatakan dengan bersedekah, seseorang itu boleh menjadi kaya atau dimurahkan rezekinya.
Inilah Keajaiban Sedekah Membuat Rezeki Penuh Barokah
Perkebunan Mentimun Panti Asuhan Wisma Karya Bakti
Perkebunan Mentimun, timun atau ketimun di PSAA Wisma Karya Bakti.
Mentimun, timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.; suku labu-labuan atau Cucurbitaceae) merupakan tumbuhan
Selasa, 21 Februari 2017
Rumaisah Teladan Bagi Wanita Sholihah
Abu Thalhah adalah salah seorang sahabat Nabi yang amat beruntung karena kehidupan keluarganya yang sakinah. Isterinya yang bernama Rumaisah atau lebih dikenal dengan Ummu Sulaim bukan hanya cantik dan menggairahkan, tapi juga shalehah dan cerdas. dikaruniai seorang anak dari Allah swt melengkapi kebahagiaan keluarga ini.
Jumat, 17 Februari 2017
Bertani di Panti Asuhan Wisma Karya Bhakti otista
Panti Asuhan Wisma Karya Bakti merupakan sebuah Lembaga Pendidikan dan penampungan bagi siapa saja yang berkeingian maju bersama-sama pada usia sekolah dan produktif.
Label:
bertani,
karyawan tuhan,
otista,
pant,
pantiasuhan depok
Musik Itu di Bolehkan Dalam Ajaran Islam (simak beberapa alasan nya)
Para ulama yang tidak mengharamkan nyanyian dan musik juga punya hujjah yang tidak bisa dianggap enteng. Hujjah mereka justru dengan cara mengkritisi dalil-dalil yang digunakan oleh pihak yang mengharamkan. Dimana pada intinya mereka menyatakan bahwa semua dalil yang dipakai, meski jumlahnya banyak, tapi tak satu pun yang tepat sasaran.
Langganan:
Postingan (Atom)