Senin, 13 Maret 2017

Kerang Mutiara Kontemplasi ku tahu yang KAU mau....

Seekor kerang mutiara yang masih belia bermain di sebuah taman di dasar lautan. Ia berlari kekiri dan kekanan dengan sangat lincahnya dihamparan pasir taman para kerang.

Tanpa sengaja ia terjatuh sehingga mengakibatkan beberapa pasir mengenai wajahnya, dengan segera ia pun secepatnya membersihkan butiran pasir tersebut dari wajahnya, hanya saja satu butiran pasir masuk kedalam cangkangnya yang membuat tubuhnya yang merah dan lembek terasa tidak nyaman. Tampak si kerang mulai mengerang kesakitan, kemudian dengan segera  ia pergi menghampiri ibunya.
Ibu… Sakit sekali yang aku rasakan, ibu… Ibu, perih sekali…” ucapnya, anak kerang tadi, mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.
Anakku” kata sang ibu sambil bercucuran air mata, “ Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun,  sehingga ibu tak bisa menolongmu.”
Sakit buu……….” Anak kerang pun bertambah sedu tangisannya. Si ibu terdiam sejenak, “Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir Tuhan. Kuatkan hatimu, Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melepaskan rasa nyeri dan ngilu yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kamu perbuat nak“, kata ibu kerang dengan sendu dan lembut.
Anak kerang pun melakukan nasihat ibunya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus….
Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal dan terbentuk dengan sempurna.
Hikmah :
Karyawan Tuhan, Seperti halnya kerang yang melalui proses rasa sakit yang menggigit, dan pedih bukan kepalang dan pada akhirnya membuahkan sebuah mutiara yang indah.
Agak ahh,, bagitu pula dalam hidup kita. Jika hari ini rasanya ini sesak serasa mau meledak, jika hari ini masalah menumpuk seolah tiada habisnya, jika hari ini kita dikhianati oleh orang-orang yang kita percayai, jika hari ini kita menghadapi situasi yang serba tidak pasti yang mebuat hati galau tiada akhir, jika hari ini kita sedang mengalami sakit yang gak kunjung sembuh. PEDIH, SAKIT, PERIH….
Yakinlah, bahwa hal tersebut merupakan JALAN yang harus kita tempuh untuk menghasilkan sebuah MUTIARA yang INDAH Dan BERHARGA.
Begitulah CARA Tuhan untuk  membantu kita untuk menjadi INDAH dan BERHARGA dan berbeda dengan kerang-kerang murahan dipinggir jalan yang biasa disup. Hanya saja, untuk menghasilkan mutiara sepertinya kita perlu belajar seperti MUTIARA yang senantiasa Sabar Berprasangka positif, dan mengikuti  saran-saran Ibunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar