Seekor kerang mutiara yang masih belia
bermain di sebuah taman di dasar lautan. Ia berlari kekiri dan kekanan dengan
sangat lincahnya dihamparan pasir taman para kerang.
Tanpa sengaja ia terjatuh sehingga
mengakibatkan beberapa pasir mengenai wajahnya, dengan segera ia pun secepatnya
membersihkan butiran pasir tersebut dari wajahnya, hanya saja satu butiran
pasir masuk kedalam cangkangnya yang membuat tubuhnya yang merah dan lembek
terasa tidak nyaman. Tampak si kerang mulai mengerang kesakitan, kemudian
dengan segera ia pergi menghampiri ibunya.
“Ibu… Sakit sekali yang aku rasakan,
ibu… Ibu, perih sekali…” ucapnya, anak kerang tadi, mengeluh pada ibunya
sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.
“Anakku” kata sang ibu sambil
bercucuran air mata, “ Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang,
sebuah tangan pun, sehingga ibu tak bisa menolongmu.”
“Sakit buu……….” Anak kerang pun
bertambah sedu tangisannya. Si ibu terdiam sejenak, “Sakit sekali, aku tahu
anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir Tuhan. Kuatkan hatimu, Jangan
terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melepaskan rasa nyeri dan ngilu yang
menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kamu
perbuat nak“, kata ibu kerang dengan sendu dan lembut.
Anak kerang pun melakukan nasihat
ibunya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan kepalang. Kadang di tengah
kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan,
bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai
terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus….
Rasa sakit pun makin berkurang. Dan
semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.
Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan
berharga mahal dan terbentuk dengan sempurna.
Hikmah :
Karyawan Tuhan, Seperti halnya kerang
yang melalui proses rasa sakit yang menggigit, dan pedih bukan kepalang dan
pada akhirnya membuahkan sebuah mutiara yang indah.
Agak ahh,, bagitu pula dalam hidup kita.
Jika hari ini rasanya ini sesak serasa mau meledak, jika hari ini masalah
menumpuk seolah tiada habisnya, jika hari ini kita dikhianati oleh orang-orang
yang kita percayai, jika hari ini kita menghadapi situasi yang serba tidak
pasti yang mebuat hati galau tiada akhir, jika hari ini kita sedang mengalami
sakit yang gak kunjung sembuh. PEDIH, SAKIT, PERIH….
Yakinlah, bahwa hal tersebut merupakan
JALAN yang harus kita tempuh untuk menghasilkan sebuah MUTIARA yang INDAH Dan
BERHARGA.
Begitulah CARA Tuhan untuk
membantu kita untuk menjadi INDAH dan BERHARGA dan berbeda dengan kerang-kerang
murahan dipinggir jalan yang biasa disup. Hanya saja, untuk menghasilkan
mutiara sepertinya kita perlu belajar seperti MUTIARA yang senantiasa Sabar
Berprasangka positif, dan mengikuti saran-saran Ibunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar